Mandi dan keramas perlu dilakukan secara rutin untuk membersihkan tubuh dan rambut dari kotoran. Tapi, di balik kesegaran yang diperoleh, kegiatan bersih-bersih tubuh itu justru mencemari lingkungan.
Menurut penelitian, bahan kimia pada sabun, sampo, sikat gigi dan produk yang digunakan saat mandi meningkatkan pencemaran air. Kondisi ini terdeteksi dalam substansi air yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

Dalam isu-isu lingkungan, antibiotik juga dianggap sebagai limbah, sumber polusi kimia karena merupakan bahan aktif. Pil antibiotik sering dibuang begitu saja di saluran air dan kemudian mencemari air.
Penelitian terbaru oleh US Environmental Protection Agency menunjukkan bahwa, bukan hanya obat-obatan yang mencemari air, tetapi juga sampo, sabun dan produk lainnya, yang digunakan saat mandi.

Dr. Ilene Ruhoy, yang melakukan penelitian, melaporkan dalam pertemuan tahunan American Chemical Society, bahwa para ilmuwan telah lama mengetahui bahwa kamar mandi adalah sebuah sumber bahan farmasi aktif yang mencemari lingkungan.

Sebelumnya, para ilmuwan dan pejabat pengendalian polusi berasumsi bahwa toilet adalah penyebab utama pencemaran air melalui bahan-bahan farmasi aktif yang terkandung dalam urin dan kotoran.
“Perputaran ini sangat penting untuk mengetahui pengaruh bahan-bahan kimia yang digunakan untuk kulit, seperti krim, lotion, salep, sabun atau gel, pada lingkungan,” kata Ilene, seperti VIVAnews kutip dari Telegraph.co.uk.

sumber: Pipiet Tri Noorastuti, Mutia Nugraheni, VIVAnews


0 komentar:

Post a Comment